Afriyani Susanti...
Nama itulah yang sering menjadi pembicaraan ramai di publik
Indonesia saat ini. Gimana bisa, dia menewaskan 9 nyawa dalam sekejap dengan
mobil Xenia yang Ia kendarai. Gara-gara itu setiap saya melihat mobil Xenia di
jalan, saya selalu nanya “Afriyani Susanti bukan....?” atau kalo saya nemuin
orang gemuk berkulit sawo busuk saya juga nanya “kamu bukan Afriyani Susanti
kan...?” , dan pada akhirnya saya sempat dibawa ke psikiater gara-gara
ini.#SuperLebay
Saya ingat ketika membaca sebuah artikel yang menyebutkan
bahwa di seluruh Indonesia udah nggak ada alat transportasi umum yang aman. “
Naik pesawat takut pesawatnya jatuh,
naik kapal laut takut tenggelam, naik busway takut kena pelecehan, naik angkot
takut diperkosa supirnya, jalan kaki takut ditabrak Afriyani Susanti, bahkan
ngesot pun masih aja ditendang ama hansip”. Saya merasa miris banget ketika
melihat kutipan di atas, terlebih atas apa yang terjadi sama bangsa kita saat
ini.
Mental-mental bangsa Indonesia udah pada lebay semua,
seluruh aspek realitas kehidupan nyata udah di’Lebay-Lebay’in ala sinetron
cengeng yang suka mewe’-mewe’an tiap hari di stasiun televisi nasional kita.
Maka sesungguhnya bisa dikatakan kita ini masih merupakan manusia-manusia
lebay. Pacaran sama kekasih lebay banget, tiap hari yang diingat
pacaaaaaaaaaaaaaaran mulu... di mana kepedulianmu terhadap cita-citamu sebagai
penerus bangsa...!? #UdahMulaiPanasNih
Pacarnya yang cowok lagi sibuk kuliah tiba-tiba ditelpon
ceweknya... “kamu koq gitu sih, udah gak peduli ama aku ya? Nelpon gak pernah!
Cemes gag pernaaaaah...!!” cowoknya jawab “Aku gak punya toooooooogaaaa!!!”.
Korban iklan banget kan...!?
Suporter bola berkelahi lewat fesbuk, sindir orang di
fesbuk, bahkan pasang foto telanjang di jejaring sosial sudah sering terjadi di
Indonesia. Dan ngomong-ngomong mengenai Facebook, Twitter, dan Jejaring Sosial
yang lain, Indonesia merupakan negara yang paling banyak penggunanya. Beberapa
hari lalu di saya lihat berita di tv Indonesia adalah negara dengan pengguna
Twitter ke-5 terbanyak di dunia. Wow...!! “Ini tandanya apa!?” tanyaku dalem
hati. “Ini pertanda Indonesia merupakan negara dengan masyarakat yang udah gak
gaptek lagi, atau.... Indonesia lanteran gak bisa bikin begituan (jejaring
sosial) jadinya ikut-ikutan, atau... Lanteran banyaknya jumlah pengangguran
& orang malas di Indonesia akhirnya mereka mengisi waktu luang dengan
fesbuk-an, twitter-an...” wallahualam saya juga pengguna Facebook & Twitter
dan saya juga orang Indonesia. #AkuBanggaJadiAnakIndonesia.
Di jejaring sosial, segala macam aspirasi bisa ditampung
mulai dari masalah politik sampe ke masalah percintaan. Dulu kalian masih ingat
peristiwa ‘Cicak vs Buaya’? pada waktu itu para facebooker membentuk grup
“Gerakan 1000 massa pembebasan Bibit-Chandra” *kalo gak salah. Kemudian ada
“1000 koin untuk Prita” , “1000 sendal jepit”, dan sekarang ada “1000 mawar buat Marwan” ß Iklan.
Back to Topic à
Sebagai bangsa, Indonesia juga punya budaya sendiri, tidak seharusnya kita
menerima budaya dari luar begitu saja.
Kita harus bisa memilih-milih mana yang positif dan mana yang negatif. Yang
positif kita ambil, dan yang negatif kita buang jauh-jauh, bukan sebaliknya.
Di zaman boyband kayak sekarang kebanyakan dari
Ababil-Ababil Indonesia mulai berkiblat kepada style ala K-Pop. Kalo kita liat
ceweknya nge-fans banget ama artis-artis Korea sih gak masalah. Kamu mau eksis
dengan gaya apapun tuh gak masalah, tidak ada yang salah dari eksistensi
seseorang. Asalkan ingat jangan sampe fanatik. Sifat fanateisme atau fanatik
merupakan sifat yang tercela menurut agama. So, lebih baik beribadah daripada
urusin yang gituan. Nah, Beda lagi kalo cowok yang K-Pop-ers banget, menurut
saya sih 9 dari 10 cowok K-Pop-ers itu adalah wanita. Iya!!! WA-NI-TA...!! pake
baju koq belahan dadanya keliatan. Kalo diliat dari body Katanya, Laki Abis
tapi ternyata Abis betulan Lakinya. Persis seperti kata pepalah (labil) “Habis Laki ‘titit’ dibuang!!” Memang dunia udah
mau kiamat.
Yup, sebagai penutup saya mau mengajak teman-teman untuk
merenung, coba pandang dunia ini! Dunia ini terus berputar dan apabila kita
tidak berjalan maka kita akan tertinggal. Sudah seberapa tinggikah kualitas
diri kita? Sanggupkah kita membawa jati diri bangsa kita untuk melompat tinggi?
Kalo suatu saat Negara kita kembali dijajah seperti masa Kolonial dulu, maukah
kita ikut berperang? Jangan jawab pertanyaan ini dengan lisanmu, tapi dengan
TINDAKANMU! Jangan pula kamu menyuruh orang tuamu untuk menjawab pertanyaan
ini! Karena yang akan menjawab ini semua aadalah diri kita PEMUDA BANGSA
INDONESIA...