Minggu, 19 Februari 2012

Kenangan Gila Putih Abu-Abu


Masa Putih Abu-Abu...




Siapapun yang melewati masa itu pasti takkan pernah melupakannya. Masa-masa indah di sekolah,ketika berbagi cerita dengan teman-teman, kisah cinta (monyet), ambisi masa muda, kisah-kisah menarik dan edukatif dari guru. Di masa inilah tertuang cerita kenakalan kita, ketika kita masih menyontek PR bersama, main kartu di kelas tanpa sepengetahuan guru, yang nendang plafon kelas sampe bolong, saling mengutang, saling bertukar sikat gigi, saling bertukar celana dalam dan daripada postingan ini semakin lebay saya ringkaskan saja dalam satu kalimat “ dan masih banyak cerita lagi ”. Semua tertuang dalam satu kisah. Itulah kisah masa SMA...
                Ngomong-ngomong mengenai masa SMA, saya juga punya cerita gokil bersama kawan-kawan seangkatan saya di SMA. Yup, saya kembali teringat dengan proyek gagal saya ketika di masa SMA. Apa itu...!?
                Itu adalah membuat dokumentasi fiktif kegokilan teman SMA ku ke dalam sebuah komik yang memiliki alur cerita yang gak waras.
                Beberapa hari lalu saya mencoba untuk menggali file-file yang telah lama gak kebuka di dalam laptop saya, dan alhasil saya mendapatkan beberapa foto-foto menarik yang berisi pose-pose najis ketika masih menjadi ababil di masa SMA. Dan salah satu folder diantaranya terdapat komik yang waktu itu tidak sempat untuk kuselesaikan....       C.E.K.I.D.O.T

Jumat, 17 Februari 2012

Butuhkah kita hari Valentine...?

14 Februari...

Hari yang dinanti-nantikan 0leh umat berasmara dalam memadu kasih sayang terhadap pasangannya masing-masing. Ada yang merayakannya dengan bikin surprais berdua (valentine ala2 romantis), ada yang ngerayainnya bareng pasangan homo nya (valentine ala boyband). Dan ada juga yang gak ngerayain, dimulai dari pertimbangan bahwa valentine itu haram (penolakan ala reliji), ada yang menolak sambil marah-marah nggak jelas, ngatain hari tersebut adalah F*CKLENTINE (penolakan ala ababil), ada yang nolak tapi gak bisa berbuat apa-apa, hanya bisa memperbarui status Twitter atau Facebooknya dengan kata-kata yang amat Galau (penolakan ala galauers).


Tipe Penolakan yang kasar... Ababil banget


 
Tipe penolakan karena alasan Keagamaan

tipe penolakan ala Galauers

Sabtu, 11 Februari 2012

Failing to Plan means Planning to Fail...

Bismillahirahmanirrahim...

Salam Super untuk para ababil semua... #MarioTeguh-Style ( ´ ▽ ` )ノ タダイマァ
 
Di awal bulan Februari ini merupakan moment spesial buatku, karena di tanggal 6 Februari 2012 ini saya dengan resmi berumur 19 Tahun di dunia ini. Umur yang sebenarnya bisa dikatakan tua jika dibandingin sama wajah saya yang terlalu unyu (versi Jamban) dan sifat saya yang masih terlalu polos untuk hal-hal yang berbau dewasa. *ehm...
Alhamdulillah ALLAH memberikan saya umur yang sampai segini, harapan saya semoga saya masih diberikat nikmat usia ini sampai Aku menggapai cita-cita saya sebagai seorang ‘Calon’ Arsitek Indonesia masa depan, dan mampu berbakti terhadap agama, kedua orang tua saya, pacar saya, negeri ini, bangsa ini, dan membawa kemakmuran bagi orang-orang di sekitar saya. #Amiiin...
Terima kasih buat yang telah bela-belain buat ngasih ucapan selamatnya baik secara langsung, lewat via sms,dan pada akun Facebook Gue.

Yup,,, hal yang di atas hanya sekedar prolog doank. Ngomong-ngomong mengenai harapan, angan-angan, cita-cita kita di masa depan, mengenai masalah ini tentunya kita harus memiliki perspektif ke depan bagaimana cara kita dalam menggapai mimpi kita di masa depan. #SeriusMode-ON
Failing to Plan means Planning to Fail...
Kata-kata di atas berarti bahwa GAGAL UNTUK BERENCANA BERARTI BERENCANA UNTUK GAGAL... beberapa waktu lalu saya berbincang-bincang dengan salah seorang teman saya *sebut saja Jokiman,(kenapa namanya Jokiman saya gak tahu, mungkin saat lahir emaknya ngeden sambil jadi joki). Kita ngobrolin tentang hal yang kita sebut ‘perencanaan’, berikut kutipannya :

Kamis, 02 Februari 2012

Remaja Indonesia = Sekumpulan Manusia Lebay

Afriyani Susanti...


Nama itulah yang sering menjadi pembicaraan ramai di publik Indonesia saat ini. Gimana bisa, dia menewaskan 9 nyawa dalam sekejap dengan mobil Xenia yang Ia kendarai. Gara-gara itu setiap saya melihat mobil Xenia di jalan, saya selalu nanya “Afriyani Susanti bukan....?” atau kalo saya nemuin orang gemuk berkulit sawo busuk saya juga nanya “kamu bukan Afriyani Susanti kan...?” , dan pada akhirnya saya sempat dibawa ke psikiater gara-gara ini.#SuperLebay


Saya ingat ketika membaca sebuah artikel yang menyebutkan bahwa di seluruh Indonesia udah nggak ada alat transportasi umum yang aman. “ Naik pesawat takut  pesawatnya jatuh, naik kapal laut takut tenggelam, naik busway takut kena pelecehan, naik angkot takut diperkosa supirnya, jalan kaki takut ditabrak Afriyani Susanti, bahkan ngesot pun masih aja ditendang ama hansip”. Saya merasa miris banget ketika melihat kutipan di atas, terlebih atas apa yang terjadi sama bangsa kita saat ini.
Mental-mental bangsa Indonesia udah pada lebay semua, seluruh aspek realitas kehidupan nyata udah di’Lebay-Lebay’in ala sinetron cengeng yang suka mewe’-mewe’an tiap hari di stasiun televisi nasional kita. Maka sesungguhnya bisa dikatakan kita ini masih merupakan manusia-manusia lebay. Pacaran sama kekasih lebay banget, tiap hari yang diingat pacaaaaaaaaaaaaaaran mulu... di mana kepedulianmu terhadap cita-citamu sebagai penerus bangsa...!? #UdahMulaiPanasNih
Pacarnya yang cowok lagi sibuk kuliah tiba-tiba ditelpon ceweknya... “kamu koq gitu sih, udah gak peduli ama aku ya? Nelpon gak pernah! Cemes gag pernaaaaah...!!” cowoknya jawab “Aku gak punya toooooooogaaaa!!!”. Korban iklan banget kan...!?


Suporter bola berkelahi lewat fesbuk, sindir orang di fesbuk, bahkan pasang foto telanjang di jejaring sosial sudah sering terjadi di Indonesia. Dan ngomong-ngomong mengenai Facebook, Twitter, dan Jejaring Sosial yang lain, Indonesia merupakan negara yang paling banyak penggunanya. Beberapa hari lalu di saya lihat berita di tv Indonesia adalah negara dengan pengguna Twitter ke-5 terbanyak di dunia. Wow...!! “Ini tandanya apa!?” tanyaku dalem hati. “Ini pertanda Indonesia merupakan negara dengan masyarakat yang udah gak gaptek lagi, atau.... Indonesia lanteran gak bisa bikin begituan (jejaring sosial) jadinya ikut-ikutan, atau... Lanteran banyaknya jumlah pengangguran & orang malas di Indonesia akhirnya mereka mengisi waktu luang dengan fesbuk-an, twitter-an...” wallahualam saya juga pengguna Facebook & Twitter dan saya juga orang Indonesia. #AkuBanggaJadiAnakIndonesia.


Di jejaring sosial, segala macam aspirasi bisa ditampung mulai dari masalah politik sampe ke masalah percintaan. Dulu kalian masih ingat peristiwa ‘Cicak vs Buaya’? pada waktu itu para facebooker membentuk grup “Gerakan 1000 massa pembebasan Bibit-Chandra” *kalo gak salah. Kemudian ada “1000 koin untuk Prita” , “1000 sendal jepit”, dan sekarang  ada “1000 mawar buat Marwan” ß Iklan.
Back to Topic à Sebagai bangsa, Indonesia juga punya budaya sendiri, tidak seharusnya kita menerima budaya dari  luar begitu saja. Kita harus bisa memilih-milih mana yang positif dan mana yang negatif. Yang positif kita ambil, dan yang negatif kita buang jauh-jauh, bukan sebaliknya.


Di zaman boyband kayak sekarang kebanyakan dari Ababil-Ababil Indonesia mulai berkiblat kepada style ala K-Pop. Kalo kita liat ceweknya nge-fans banget ama artis-artis Korea sih gak masalah. Kamu mau eksis dengan gaya apapun tuh gak masalah, tidak ada yang salah dari eksistensi seseorang. Asalkan ingat jangan sampe fanatik. Sifat fanateisme atau fanatik merupakan sifat yang tercela menurut agama. So, lebih baik beribadah daripada urusin yang gituan. Nah, Beda lagi kalo cowok yang K-Pop-ers banget, menurut saya sih 9 dari 10 cowok K-Pop-ers itu adalah wanita. Iya!!! WA-NI-TA...!! pake baju koq belahan dadanya keliatan. Kalo diliat dari body Katanya, Laki Abis tapi ternyata Abis betulan Lakinya. Persis seperti kata pepalah (labil)  “Habis Laki ‘titit’ dibuang!!” Memang dunia udah mau kiamat.


Yup, sebagai penutup saya mau mengajak teman-teman untuk merenung, coba pandang dunia ini! Dunia ini terus berputar dan apabila kita tidak berjalan maka kita akan tertinggal. Sudah seberapa tinggikah kualitas diri kita? Sanggupkah kita membawa jati diri bangsa kita untuk melompat tinggi? Kalo suatu saat Negara kita kembali dijajah seperti masa Kolonial dulu, maukah kita ikut berperang? Jangan jawab pertanyaan ini dengan lisanmu, tapi dengan TINDAKANMU! Jangan pula kamu menyuruh orang tuamu untuk menjawab pertanyaan ini! Karena yang akan menjawab ini semua aadalah diri kita PEMUDA BANGSA INDONESIA...