Kamis, 02 Februari 2012

Remaja Indonesia = Sekumpulan Manusia Lebay

Afriyani Susanti...


Nama itulah yang sering menjadi pembicaraan ramai di publik Indonesia saat ini. Gimana bisa, dia menewaskan 9 nyawa dalam sekejap dengan mobil Xenia yang Ia kendarai. Gara-gara itu setiap saya melihat mobil Xenia di jalan, saya selalu nanya “Afriyani Susanti bukan....?” atau kalo saya nemuin orang gemuk berkulit sawo busuk saya juga nanya “kamu bukan Afriyani Susanti kan...?” , dan pada akhirnya saya sempat dibawa ke psikiater gara-gara ini.#SuperLebay


Saya ingat ketika membaca sebuah artikel yang menyebutkan bahwa di seluruh Indonesia udah nggak ada alat transportasi umum yang aman. “ Naik pesawat takut  pesawatnya jatuh, naik kapal laut takut tenggelam, naik busway takut kena pelecehan, naik angkot takut diperkosa supirnya, jalan kaki takut ditabrak Afriyani Susanti, bahkan ngesot pun masih aja ditendang ama hansip”. Saya merasa miris banget ketika melihat kutipan di atas, terlebih atas apa yang terjadi sama bangsa kita saat ini.
Mental-mental bangsa Indonesia udah pada lebay semua, seluruh aspek realitas kehidupan nyata udah di’Lebay-Lebay’in ala sinetron cengeng yang suka mewe’-mewe’an tiap hari di stasiun televisi nasional kita. Maka sesungguhnya bisa dikatakan kita ini masih merupakan manusia-manusia lebay. Pacaran sama kekasih lebay banget, tiap hari yang diingat pacaaaaaaaaaaaaaaran mulu... di mana kepedulianmu terhadap cita-citamu sebagai penerus bangsa...!? #UdahMulaiPanasNih
Pacarnya yang cowok lagi sibuk kuliah tiba-tiba ditelpon ceweknya... “kamu koq gitu sih, udah gak peduli ama aku ya? Nelpon gak pernah! Cemes gag pernaaaaah...!!” cowoknya jawab “Aku gak punya toooooooogaaaa!!!”. Korban iklan banget kan...!?


Suporter bola berkelahi lewat fesbuk, sindir orang di fesbuk, bahkan pasang foto telanjang di jejaring sosial sudah sering terjadi di Indonesia. Dan ngomong-ngomong mengenai Facebook, Twitter, dan Jejaring Sosial yang lain, Indonesia merupakan negara yang paling banyak penggunanya. Beberapa hari lalu di saya lihat berita di tv Indonesia adalah negara dengan pengguna Twitter ke-5 terbanyak di dunia. Wow...!! “Ini tandanya apa!?” tanyaku dalem hati. “Ini pertanda Indonesia merupakan negara dengan masyarakat yang udah gak gaptek lagi, atau.... Indonesia lanteran gak bisa bikin begituan (jejaring sosial) jadinya ikut-ikutan, atau... Lanteran banyaknya jumlah pengangguran & orang malas di Indonesia akhirnya mereka mengisi waktu luang dengan fesbuk-an, twitter-an...” wallahualam saya juga pengguna Facebook & Twitter dan saya juga orang Indonesia. #AkuBanggaJadiAnakIndonesia.


Di jejaring sosial, segala macam aspirasi bisa ditampung mulai dari masalah politik sampe ke masalah percintaan. Dulu kalian masih ingat peristiwa ‘Cicak vs Buaya’? pada waktu itu para facebooker membentuk grup “Gerakan 1000 massa pembebasan Bibit-Chandra” *kalo gak salah. Kemudian ada “1000 koin untuk Prita” , “1000 sendal jepit”, dan sekarang  ada “1000 mawar buat Marwan” ß Iklan.
Back to Topic à Sebagai bangsa, Indonesia juga punya budaya sendiri, tidak seharusnya kita menerima budaya dari  luar begitu saja. Kita harus bisa memilih-milih mana yang positif dan mana yang negatif. Yang positif kita ambil, dan yang negatif kita buang jauh-jauh, bukan sebaliknya.


Di zaman boyband kayak sekarang kebanyakan dari Ababil-Ababil Indonesia mulai berkiblat kepada style ala K-Pop. Kalo kita liat ceweknya nge-fans banget ama artis-artis Korea sih gak masalah. Kamu mau eksis dengan gaya apapun tuh gak masalah, tidak ada yang salah dari eksistensi seseorang. Asalkan ingat jangan sampe fanatik. Sifat fanateisme atau fanatik merupakan sifat yang tercela menurut agama. So, lebih baik beribadah daripada urusin yang gituan. Nah, Beda lagi kalo cowok yang K-Pop-ers banget, menurut saya sih 9 dari 10 cowok K-Pop-ers itu adalah wanita. Iya!!! WA-NI-TA...!! pake baju koq belahan dadanya keliatan. Kalo diliat dari body Katanya, Laki Abis tapi ternyata Abis betulan Lakinya. Persis seperti kata pepalah (labil)  “Habis Laki ‘titit’ dibuang!!” Memang dunia udah mau kiamat.


Yup, sebagai penutup saya mau mengajak teman-teman untuk merenung, coba pandang dunia ini! Dunia ini terus berputar dan apabila kita tidak berjalan maka kita akan tertinggal. Sudah seberapa tinggikah kualitas diri kita? Sanggupkah kita membawa jati diri bangsa kita untuk melompat tinggi? Kalo suatu saat Negara kita kembali dijajah seperti masa Kolonial dulu, maukah kita ikut berperang? Jangan jawab pertanyaan ini dengan lisanmu, tapi dengan TINDAKANMU! Jangan pula kamu menyuruh orang tuamu untuk menjawab pertanyaan ini! Karena yang akan menjawab ini semua aadalah diri kita PEMUDA BANGSA INDONESIA...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar